Nama : Selviana Dianasari
Kelas : 4EB25
NPM : 28213362
Tugas
3.2
TRI
BOTTOM LINE (TIGA DASAR POKOK)
Apa itu Triple Bottom Line? Konsep pengukuran
kinerja perusahaan secara “holistik” dengan memasukan tak hanya ukuran kinerja
ekonomis berupa perolehan profit, tapi juga ukuran kepedulian sosial dan
pelestarian lingkungan. Kenapa “triple”?
Karena konsep ini memasukkan tiga ukuran kinerja sekaligus: economic, environmental, social
(EES) atau istilah keren-nya 3P: “People-Planet-Profit”.
Maunya jelas, perusahaan tak hanya menjadi “economic
animal”, tapi juga entitas yang “socially
and environmetally responsible.
Istilah triple bottom line pertama
kali diperkenalkan oleh John Elkington (1998) dalam bukunya yang berjudul
Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business.
Elkington menganjurkan agar dunia usaha perlu mengukur sukses (atau kinerja)
tak hanya dengan kinerja keuangan (berapa besar deviden atau bottom line yang
dihasilkan), namun juga dengan pengaruh terhadap perekonomian secara luas,
lingkungan dan masyarakat di mana mereka beroperasi.
Tanggung jawab sosial perusahaan
merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple
bottom lines oleh Eklington (Amalia, 2007: 11):
1.
Profit
Profit merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha. Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus
beroperasi dan berkembang. Aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak profit
antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi biaya,
sehingga perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin.
2.
People
Perusahaan
harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia. Menyadari bahwa
masyarakat sekitar perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting
bagi perusahaan, karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi
keberadaan, kelangsungan hidup, dan perkembangan perusahaan. Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan, perusahaan perlu
berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada
masyarakat. Misalnya, pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan,
pendirian sarana pendidikan dan kesehatan, serta penguatan kapasitas ekonomi
lokal.
3.
Planet
Hubungan perusahaan dengan
lingkungan adalah hubungan sebab akibat, dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada perusahaan. Sudah
kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan
keragaman hayati. Misalnya, penghijauan lingkungan hidup, perbaikan pemukiman,
serta pengembangan pariwisata (ekoturisme).
TRIPLE BOTTOM LINE DALAM PRAKTEK
Meskipun Anda mungkin
atau mungkin tidak mempertimbangkan Triple Bottom Line yang tepat untuk bisnis
Anda, masuk akal untuk mengenali cara di mana tempat kerja berubah, dan
mempertimbangkan apakah Anda perlu menyesuaikan pendekatan Anda untuk bisnis
untuk mencerminkan ini.
Jika Anda memutuskan
untuk menjelajahi konsep lebih lanjut, mulai dengan meneliti apa yang
perusahaan lain lakukan untuk membuat perubahan positif dalam cara mereka
melakukan bisnis. Melihat langkah-langkah mereka telah diambil akan menghemat
waktu Anda brainstorming tentang cara-cara untuk meningkatkan bisnis Anda
sendiri. Beberapa contoh dari industri yang berbeda termasuk:
·
Sebuah deliverable internasional dan
perusahaan kemasan telah mengambil langkah-langkah drastis untuk mengurangi
jejak ekologi, dan saat ini memiliki sekitar 30% dari toko dengan menggunakan
energi terbarukan.
·
Sebuah bisnis es krim telah menetapkan
tujuan untuk mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 10% selama beberapa tahun
mendatang. Hal ini juga telah mulai menyelidiki cara yang lebih ramah
lingkungan untuk paket es krim, dan berencana untuk mengurangi limbah oleh
setidaknya 1.000 ton.
·
Sebuah perusahaan hanya membeli biji
kopi dari petani yang menanam kopi dengan cara yang ramah lingkungan, dan
dibutuhkan sakit untuk memastikan bahwa semua pekerja yang diperlakukan dengan
adil, dan menerima upah keterampilan hidup bagi mereka.
·
Sebuah perusahaan komputer berfokus
banyak upaya masyarakat ke arah program pelatihan dan pendidikan. Ini membantu
anak-anak yang kurang mampu dengan memberikan mereka akses ke teknologi, dan
memiliki tujuan untuk mendaur ulang 60% limbah tahunan.
Dengan
mengambil waktu untuk mulai menggunakan pendekatan triple bottom line, Anda
mungkin akan terkejut betapa positif reaksi akan berasal dari kolega Anda dan
pelanggan Anda.
KAPAN MENGGUNAKAN TRIPLE BOTTOM LINE?
The Triple Bottom Line
pada dasarnya adalah sebuah sistem pelaporan. Dari dirinya sendiri, tidak
benar-benar meningkatkan dampak perusahaan pada orang atau lingkungan, lebih
dari tindakan memproduksi satu set akun manajemen akan mempengaruhi laba.
Namun, dapat digunakan
untuk mendorong perbaikan dalam cara organisasi dampak masyarakat dan
lingkungan dengan membantu manajer fokus pada apa yang harus mereka lakukan
untuk memperbaiki semua garis bawah, dan menjaga pekerjaan ini tinggi pada
agenda mereka. Dalam kasus ini, Triple Bottom Line digunakan sebagai jenis Balance
Score Card.
Seperti semua sistem
pengukuran, meskipun, biaya monitoring dan menghitung tiga garis bawah dapat
cukup besar. Dan Anda hanya bisa membenarkan biaya ini jika Anda dapat
melakukan beberapa kebaikan yang lebih besar sebagai akibat dari memiliki
angka. Apa lagi, Anda tentu tidak harus memiliki laporan Bottom Line Triple
tempat untuk memperlakukan orang dengan baik, atau teliti tentang pengaruh Anda
pada lingkungan. Dalam banyak kasus, uang yang dapat dihabiskan pada pemantauan
Triple Bottom Line yang lebih baik dapat digunakan pada orang-atau planet-ramah
inisiatif.
Daftar
Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar