Nama : Selviana Dianasari
Kelas : 3EB25
NPM :
28213362
PENGERTIAN GENERALISASI
Generalisasi merupakan
suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual menuju
kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena
individual yang diselidiki. Jadi hasil yang disimpulkan oleh fenomena yang
diselidiki tersebut berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki. Proses
ini adalah salah satu teknik yang
dilaksanakan untuk penalaran induktif. Jadi
hukum yang dihasilkan oleh penalaran ini tidak pernah sampai pada
kebenaran pasti, tetapi kemungkinan besar benar. Tetapi pada penalarn deduktif
kesimpulan yang didapatkan bila premisnya kita yakini kebenarannya , dengan
prosedur yang valid akan menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Contoh:
Raffi Ahmad adalah
bintang iklan, dan ia berparas tampan.
Aliando adalah bintang
iklan, dan ia berparas tampan.
Generalisasi : Semua bintang sinetron
berparas tampan.
Pernyataan "Semua bintang sinetron
berparas tampan" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah
diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Budi Anduk juga bintang
iklan, tetapi tidak berparas tampan.
MACAM-MACAM GENERALISASI
Dari segi kuantitas fenomena yang
menjadi dasar penyimpulan, generalisasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
Generalisasi Sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh
fenomena yang menjadi dasar penyimpulan yang diselidiki.
Contoh :
a) Setelah
kita memperhatikan jumlah hari pada setiap bulan tahun Masehi kemudian
disimpulkan bahwa : Semua bulan Masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31.
dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu jumlah hari pada setiap bulan
kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan.
b) Setelah
bertanya pada masing-masing mahasiswa kosma H2 tentang kewarganegaraan mereka,
kemudian disimpulkan bahwa : Semua mahasiswa kosma H2 adalah warga negara
Indonesia. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu kewarganegaraan
masing-masing mahasiswa, kita selidiki tanpa ada yang ketinggalan. Generalisasi
sempurna ini memberikan kesimpulan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi
tentu saja tidak praktis dan tidak ekonomis.
2.
Generalisasi Tidak Sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan
sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis
yang belum diselidiki.
Contoh :
a) Setelah
kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang
suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah
bangsa yang suka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi
tidak sempurna.
Generalisasi tidak sempurna ini tidak menghasilkan
kesimpulan sampai ke tingkat pasti sebagaimana generalisasi sempurna, tetapi
corak generalisasi ini jauh lebih praktis dan lebih ekonomis dibandingkan
dengan generalisasi sempurna. Jika kita berbicara tentang generalisasi, yang
dimaksud adalah generalisasi tidak sempurna. Karena populernya generalisasi ini
oleh para ahli logika disebut sebagai induksi tidak sempurna untuk menyebut
bahwa tehnik ini paling banyak digunakan dalam penyusunan pengetahuan.
Ø Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat
menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur
pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1.
Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2.
Sampel harus bervariasi.
3.
Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena
umum/ tidak umum.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar