Minggu, 18 Oktober 2015

KONSEP GENERALISASI

Nama               :   Selviana Dianasari
Kelas               :   3EB25
NPM               :   28213362



PENGERTIAN GENERALISASI
Generalisasi merupakan suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki. Jadi hasil yang disimpulkan oleh fenomena yang diselidiki tersebut berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki. Proses ini adalah salah satu  teknik yang dilaksanakan untuk penalaran induktif. Jadi  hukum yang dihasilkan oleh penalaran ini tidak pernah sampai pada kebenaran pasti, tetapi kemungkinan besar benar. Tetapi pada penalarn deduktif kesimpulan yang didapatkan bila premisnya kita yakini kebenarannya , dengan prosedur yang valid akan menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Contoh:
Raffi Ahmad adalah bintang iklan, dan ia berparas tampan.
Aliando adalah bintang iklan, dan ia berparas tampan.
Generalisasi : Semua bintang sinetron berparas tampan.
Pernyataan "Semua bintang sinetron berparas tampan" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Budi Anduk juga bintang iklan, tetapi tidak berparas tampan.

MACAM-MACAM GENERALISASI
Dari segi kuantitas fenomena yang menjadi dasar penyimpulan, generalisasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.        Generalisasi Sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan yang diselidiki.
Contoh :
a)      Setelah kita memperhatikan jumlah hari pada setiap bulan tahun Masehi kemudian disimpulkan bahwa : Semua bulan Masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31. dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu jumlah hari pada setiap bulan kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan.
b)      Setelah bertanya pada masing-masing mahasiswa kosma H2 tentang kewarganegaraan mereka, kemudian disimpulkan bahwa : Semua mahasiswa kosma H2 adalah warga negara Indonesia. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu kewarganegaraan masing-masing mahasiswa, kita selidiki tanpa ada yang ketinggalan. Generalisasi sempurna ini memberikan kesimpulan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tentu saja tidak praktis dan tidak ekonomis.
2.        Generalisasi Tidak Sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Contoh :
a)      Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi tidak sempurna.
Generalisasi tidak sempurna ini tidak menghasilkan kesimpulan sampai ke tingkat pasti sebagaimana generalisasi sempurna, tetapi corak generalisasi ini jauh lebih praktis dan lebih ekonomis dibandingkan dengan generalisasi sempurna. Jika kita berbicara tentang generalisasi, yang dimaksud adalah generalisasi tidak sempurna. Karena populernya generalisasi ini oleh para ahli logika disebut sebagai induksi tidak sempurna untuk menyebut bahwa tehnik ini paling banyak digunakan dalam penyusunan pengetahuan.
Ø Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1.      Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2.      Sampel harus bervariasi.
3.      Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.





DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar