Nama : Selviana Dianasari
Kelas : 4EB25
NPM : 28213362
Tugas 1.1
AKUNTANSI INTERNASIONAL
AKUNTANSI INTERNASIONAL
A.
Pengertian
Akuntansi Internasional
Menurut Iqbal,
Melcher, dan Elmallah (1997), Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang
dilakukan untuk transaksi antar negara dengan membandingkan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku di negara-negara yang berlainan dan mengharmonisasikan
standar akuntansi di seluruh dunia.
Nama standar
akuntansi internasional adalah IFRS (International
Financial Reporting Standards). Dulunya IFRS dikenal sebagai nama IAS (International Accounting Standards) yang
dikeluarkan oleh IASC (International
Accounting Standards Committee). IFRS merupakan kumpulan standar dasar
prinsip akuntansi yang penerapannya dilakukan secara internasional.
Perbedaan Akuntansi Internasional
dengan Akuntansi lain
1. Dalam
Akuntansi Internasional yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional
(multinational company – MNC)
Yaitu perusahaan yang kantor
pusatnya ada di suatu negara namun beroperasi juga di negara-negara lainnya.
2. Operasi
transaksi melintasi batas-batas negara
Kegiatan transaksi operasional yang
dilakukan tidak hanya dalam satu wilayah Negara, melainkan melintasi berbagai
batas Negara.
3. Pelaporan
ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan
Kembali ke perbedaan nomor 1,
dikarenakan dalam Akuntansi Internasional yang dilaporkan adalah perusahaan
multinasional maka pelaporan juga ditujukkan kepada perusahaan yang memiliki
kepentingan yang beroperasi di Negara lain.
4. Perpajakan
Internasional
Hukum perpajakan yang digunakan
adalah hukum perpajakan internasional.
5. Transaksi
Internasional
Transaksi yang dilakukan perusahaan
berorientasi internasional yaitu transaksi yang melibatkan dua atau lebih
perusahaan yang berada di Negara yang berbeda.
Di dalam akuntansi internasional
terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas
tersebut antara lain :
a.
Pengukuran (Measurements)
Membantu dalam proses mengidentifikasi, mengelompokkan
dan menghitung aktivitias dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai
profitabilitas, operasi dan kekuatan posisi keuangan perusahaan.
b.
Pengungkapan (Disclosure)
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan
kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan
atau proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
c.
Auditing (Auditing)
Proses dimana para kalangan professional akuntansi
khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses
pengukuran dan komunikasi.
B.
Karakteristik
Akuntansi Internasional
Beberapa
karakteristik era ekonomi global yang ada dalam akuntansi internasional antara lain:
1. Bisnis
internasional
2. Hilangnya
batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk
mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi
pada perusahaan multinasional
3. Ketergantungan
pada perdagangan internasional
C.
Pengaruh
Trend Kebijakan Sektor Keuangan dan Pasar Modal
1. Pengaruh
Trend Kebijakan Sektor Keuangan
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 10
Januari 2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,75%. Tingkat
suku bunga tersebut dinilai masih konsisten dengan sasaran inflasi tahun 2013
dan 2014, sebesar 4,5% ± 1%. Evaluasi menyeluruh terhadap kinerja tahun 2012
dan prospek tahun 2013-2014 menunjukkan perekonomian Indonesia tumbuh
cukup tinggi dengan inflasi yang tetap terkendali dan rendah. Kinerja tersebut
tidak terlepas dari berbagai kebijakan yang ditempuh
Bank Indonesia dan Pemerintah untuk menjaga stabilitas makro dan
momentum pertumbuhan ekonomi nasional di tengah perlambatan ekonomi dunia.
Fokus kebijakan Bank Indonesia saat ini diarahkan untuk mengelola
keseimbangan eksternal dan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai kondisi
fundamentalnya. Ke depan, Bank Indonesia juga akan memperkuat bauran
kebijakan moneter dan makroprudensial serta mempererat koordinasi dengan
Pemerintah untuk mengelola permintaan domestik agar sejalan dengan upaya menjaga
keseimbangan eksternal, mencapai sasaran inflasi, dan kesinambungan pertumbuhan
ekonomi nasional.
Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2012 lebih
rendah dari tahun sebelumnya.
Perekonomian Indonesia pada 2012 tumbuh
cukup tinggi sebesar 6,3% dan diprakirakan akan meningkat pada 2013 dan 2014.
Daya tahan perekonomian selama ini didukung oleh stabilitas makro dan sistem
keuangan yang terjaga sehingga mampu memperkuat basis permintaan domestik.
Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun
2012 masih mencatat surplus, meskipun mengalami tekanan defisit transaksi
berjalan.
Nilai tukar Rupiah pada 2012 mengalami depresiasi
dengan volatilitas yang cukup rendah. Rupiah secara point-to-point melemah
5,91% (yoy) selama tahun 2012 ke level Rp9.638 per dolar AS. Tekanan depresiasi
terutama terjadi pada triwulan II dan III tahun 2012 terkait dengan memburuknya
kondisi perekonomian global, khususnya di kawasan Eropa, yang berdampak pada
penurunan arus masuk portfolio asing ke Indonesia. Inflasi sepanjang tahun 2012
tetap terkendali pada level yang rendah dan berada pada kisaran sasaran inflasi
sebesar 4,5%±1%.
Stabilitas sistem keuangan dan fungsi intermediasi
perbankan tetap terjaga dengan baik.
Kebijakan Bank Indonesia akan diarahkan
untuk mengelola permintaan domestik agar sejalan dengan upaya untuk menjaga
keseimbangan eksternal. Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran
kebijakan melalui lima pilar kebijakan. Pertama, kebijakan suku bunga
akan ditempuh secara konsisten dengan prakiraan inflasi ke depan agar tetap
terjaga dalam kisaran target yang ditetapkan. Kedua, kebijakan nilai tukar akan
diarahkan untuk menjaga pergerakan Rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya.
Ketiga, kebijakan makroprudensial diarahkan untuk menjaga kestabilan sistem
keuangan dan mendukung terjaganya keseimbangan internal maupun eksternal.
Keempat, penguatan strategi komunikasi kebijakan untuk mengelola ekspektasi
inflasi. Kelima, penguatan koordinasi Bank Indonesia dan Pemerintah dalam
mendukung pengelolaan ekonomi makro, khususnya dalam memperkuat struktur
perekonomian, memperluas sumber pembiayaan ekonomi, penguatan respons sisi
penawaran, serta pemantapan Protokol Manajemen Krisis (PMK).
2. Peran
Akuntansi dalam Bidang Usaha dan Pasar Modal Global
Menurut
peraturan di Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Proses pendaftaran
2) Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat
menggunakan US GAAP, IAS
atau GAAP negara
masing-masing tetapi masing- masing ada persyaratan
tambahan
antara lain :
a.
Mengisi
Form 20-7 untuk laporan tahunan
b.
Melakukan
rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan US GAAP
c.
Memberikan
disclosure sesuai US GAAP
d.
Menyerahkan
laporan kuartal yang tidak perlu di audit
Sebagaimana
diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi pemegang saham
publik khususnya investor perseorangan (individual investor). Sedangkan Private
Placement atau Institutional Investor market biasanya dianggap memilki
kemampuan untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehinggan tidak perlu secara
khusus mendapat perlindungan pemerintah.
Daftar Pustaka:
http://mutiarasandi.blogspot.co.id/2013/03/akuntansi-internasional-dan-pengaruhnya_4924.html
anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/46726/AKUNTANSI+INTERNASIONAL+-+BAB+I+PENDAHULUAN.pptx